RSS

7 Deputi Di Bawah Kepemimpinan Marciano Di BIN

30 Nov
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman

Oleh : Mega Simarmata, Chief of INDONESIA INTELLIGENCE AND MILITARY WATCH

Jakarta, Minggu 30 November 2014 (KATAKAMI.COM) — Yang saya puji dari seorang Marciano Norman adalah kesantunan dan kebersediaannya menerima pertanyaan apa saja, walau terkesan dan terdengar bahwa pertanyaan itu sangat mengejutkan.

Tak cuma mengejutkan, tapi cenderung sangat sensitif.

Tapi berlandaskan niat baik, dan mempertaruhkan kredibilitas serta latar belakang saya sebagai seorang jurnalis yang sudah meliput di jajaran militer atau TNI sejak tahun 1993, saya menanyakan sesuatu saat diterima secara khusus oleh Kepala BIN Marciano Norman di kantornya, di Gedung Utama Badan Intelijen Negara (BIN), di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, tanggal 23 Oktober 2014 lalu.

Saya tanyakan, apakah Pak Marciano tahu bahwa pencopotan Jenderal Polisi Sutanto sebagai Kepala BIN menjadi sebuah tanda tanya besar dan begitu mengejutkan?

Sebab, Mantan Kapolri itu diberhentikan setelah BIN berhasil menggolkan di DPR terkait Rancangan Undang Undang nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen.

Menjawab pertanyaan saya, inilah jawaban dari Kepala BIN Marciano Norman ketika itu :

“Saya tidak bisa menjawab mengapa dulu Pak Sutanto diberhentikan karena itu adalah wewenang Pesiden. Tapi saat saya ditunjuk menjadi Kepala BIN yang baru, saya sadar bahwa saya tidak boleh main asal masuk ke BIN. Itu sebabnya, setelah menjalani pelantikan di Istana sebagai Kepala BIN, saya bilang kepada istri saya … kita pulang dulu ke rumah untuk ganti baju. Setelah itu ke rumah Pak Tanto untuk permisi. Jadi saya tidak langsung ke BIN setelah dilantik. Saya mampir dulu ke rumah Pak Tanto. Saya katakan kepada Pak Tanto … Bapak mohon izin, saya mendapat tugas sebagai Kepala BIN yang baru. Saya datang kesini untuk minta izin dari Pak Tanto untuk memulai tugas saya. Pak Tanto memeluk saya dan mengatakan silahkan … ndak papa. Waktu itu, setelah saya sudah minta izin dari Pak Tanto, barulah saya datang ke BIN. Semua bawahan di BIN sudah siap menyambut kedatangan saya sebagai Kepala BIN yang baru” kata Marciano.

Kepala BIN Letjen (Purn) Marciano Norman, M.Sc membuka kuliah perdana bagi mahasiswa STIN progam sarjana (S-1) dan program paska sarjana (S-2) di Kampus STIN, Sentul Selatan, Bogor, Senin, 7 Juli 2014

Kepala BIN Letjen (Purn) Marciano Norman, M.Sc membuka kuliah perdana bagi mahasiswa STIN progam sarjana (S-1) dan program paska sarjana (S-2) di Kampus STIN, Sentul Selatan, Bogor, Senin, 7 Juli 2014

Seiring dengan masuknya Marciano Norman menjadi pimpinan baru di BIN, Undang Undang Intelijen pun mulai diterapkan di Indonesia.

Ada yang berbeda sepanjang Marciano menjadi Kepala BIN.

Ia mengubah komposisi dan struktur organisasi BIN agar menjadi lebih lengkap, kuat, humanis dan transparan.

Dari 6 Deputi yang selama ini ada di dalam struktur organisasi BIN, Marciano menambahkan 1 lagi Deputi baru yaitu Deputi Bidang Komunikasi Dan Informasi.

Jadi, saat ini, beginilah komposisi kepemimpinan di BIN :

  • Kepala BIN
  • Wakil Kepala BIN
  • Sekretariat Utama BIN
  • Deputi Bidang Luar Negeri
  • Deputi Bidang Dalam Negeri
  • Deputi Bidang Kontra Intelijen
  • Deputi Bidang Ekonomi
  • Deputi Bidang Teknologi
  • Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi
  • Deputi Bidang Pengolahan dan Produksi
  • Inspektorat Utama
Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BIN Marciano Norman

Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BIN Marciano Norman

Mengenai deputi baru yang dibentuknya, Marciano punya alasan tersendiri.

“Saya ingin, BIN menjadi lebih terbuka dan cepat dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Saya ingin BIN lebih menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Itu makanya saya membentuk Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi” kata Marciano.

Sehingga kalau masyarakat membutuhkan informasi tertentu, membuka dan membaca website resmi dari BIN, bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dilakukan.

Terlebih jika ada isu-isu yang sangat meresahkan di tengah masyarakat, BIN menggunakan website resminya untuk memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya untuk meredam keresahan masyarakat dan menghadirkan informasi yang dapat dipercaya.

Dengan komposisi yang baru ini, terbukti memang BIN dapat bekerja dengan lebih baik dan lebih berprestasi.

Sulit untuk menutupi peran dan kontribusi yang sangat besar dari BIN untuk memastikan bahwa tahun politik di Indonesia berada dalam situasi dan kondisi yang aman serta kondusif.

Dari pusat ke daerah.

Bahkan sampai ke tingkat RT / RW.

Netralitas BIN sudah teruji dan terbukti sepanjang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Pilpres di Indonesia pada tahun 2014 ini.

Dan setelah Indonesia dipastikan memiliki Presiden yang baru dengan dilantiknya Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober lalu, Marciano sebagai Kepala BIN mengumpulkan semua jajarannya.

Bahkan ia juga menggelar teleconference kepada seluruh jajarannya di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Perintahnya cuma satu, “Saat ini kepemimpinan di Indonesia sudah berganti. Presiden sudah berganti. Saya meminta seluruh pejabat dan anggota Badan Intelijen Negara loyal kepada Presiden dan Pemerintah yang baru di Indonesia”.

Marciano menjelaskan kepada saya tentang mengapa ia perlu menertibkan dan memberikan garis komando yang jelas kepada seluruh bawahannya di BIN.

“Namanya manusia, mungkin satu atau dua orang, yang hati dan pilihan politiknya kepada pihak lain. Tapi sepanjang anda bekerja dan berada di BIN, kita harus ingat bahwa pimpinan kita adalah Kepala Negara”, ungkap Marciano.

Jadi, begitulah informasi tentang sisi lain dari Badan Intelijen Negara yang sepanjang berada di bawah kepemimpinan Marciano Norman menjadi lebih prefesional dalam arti yang sesungguhnya, menjadi lebih kuat dan bermartabat, serta menjadi lebih humanis.

Menutup tulisan ini, ada satu pertanyaan saya yang akhirnya berubah menjadi guyonan yang membuat saya dan Pak Marciano menjadi sama-sama tersenyum saat pertanyaan itu dijawab.

Saya bertanya, “Pak, berapa orang sesungguhnya agen-agen, sub-sub agen dan semua anggota-anggota binaan BIN di luar sana?” tanya saya kepada Kepala BIN Marciano Norman.

Marciano Norman sempat terdiam.

Tapi lantas beliau tersenyum dan bersedia menjawab.

“Begini Mega. Ini cuma perumpamaan saja ya. Misalnya, kalau dari BIN ini, resminya ada 5. Anggota di luar sana, bisa bertambah-tambah jadi banyak”.

“Jadi beranak-cucu, Pak?” tanya saya lagi.

Pak Marciano tertawa.

Beliau mengatakan lagi seperti ini, “Ya seperti yang saya jelaskan tadi. Yang resmi dari BIN misalnya 5 orang. Mereka itu yang punya jaringan sangat luar, banyak dan kuat di lapangan”.

BIN, dengan semua perangkat dan sumber daya manusia yang mereka miliki saat ini, semoga ke depan, bisa lebih profesional dan bekerja all-out untuk kepentingan bangsa dan negara.

BIN, dengan penambahan Deputi menjadi 7 di era Marciano Norman, semoga ke depan, memang bisa lebih humanis dan menyadari pentingnya sebuah informasi yang sangat terpercaya untuk dibaca dan diketahui oleh masyarakat.

BIN, dengan perkembangan mereka yang benar-benar membaik dan tidak punya beban dosa apapun terhadap kasus hukum sepanjang kepemimpinan Marciano Norman sebagai Kepala BIN, ke depan harus lebih bekerja keras untuk memastikan bahwa Indonesia akan selalu terjada keutuhan, kedaulatan dan keamanannya.  (*)

MS

 
Comments Off on 7 Deputi Di Bawah Kepemimpinan Marciano Di BIN

Posted by on November 30, 2014 in News

 

Tags:

Comments are closed.